Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menerima pertanyaan dari seorang santriwati tentang kunci kesuksesannya menjadi Wakil Presiden saat berdialog dengan para santri penerima beasiswa santri Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, seorang santriwati dari Pondok Pesantren Sulawesi Selatan yang bernama Nabila Khairunnisa bertanya kepada Wapres tentang kunci keberhasilan dirinya, dari seorang santri hingga menjadi Wakil Presiden.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wapres merespons bahwa menjadi Wakil Presiden merupakan hal yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Advertisement
"Saya menjadi Wapres itu enggak diperkirakan, nah, itu memang sudah kehendak Allah," kata Ma’ruf yang dikutip dari Antara.
Baca Juga
Ia pun menceritakan perjalanan kariernya, mulai dari seorang politikus hingga menjadi seorang kiai.
Diungkapkan pula bahwa dia diminta menjadi Wapres saat menjadi kiai, bukan saat menjabat petinggi partai politik.
"Saya pernah menjadi politisi, saya pernah menjadi pimpinan tertinggi dari suatu parpol. Akan tetapi, ketika itu saya tidak menjadi apa-apa, akhirnya saya (menjadi Wapres) justru (ketika berada) di jalur kiai, dan tidak ada hubungannya dengan urusan kekuasaan," jelasnya.
Wapres juga mengatakan bahwa dirinya pernah menduduki puncak kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada saat di puncak kepemimpinan dalam bidang keagamaan tersebut, ia tidak menyangka diminta menjadi Wakil Presiden.
Oleh karena itu, Wapres meyakini bahwa apabila Allah berkehendak apa pun dapat terjadi, termasuk memegang kekuasaan tertinggi nomor dua di Indonesia.
Sebelum mengakhiri dialognya dengan santri, Wapres memberikan pesan kepada santriwati tersebut untuk fokus mengejar ilmu dan berjuang di jalur mana pun yang dikehendaki Allah, serta senantiasa meluruskan niat di jalan Allah.
Santri Bisa Jadi Presiden
Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada santri agar tidak pesimis dengan dengan masa depan. Dia berharap, para santri tetap fokus mencari ilmu dengan tulus.
"Para santri jangan pesimis masa depannya, memang kita disuruh mencari ilmu itu lillahitaala tidak boleh ada niat-niat yang lain. Tapi bisa juga nanti bisa menjadi bupati, bisa menjadi apa," kata Ma'ruf saat mengunjungi Pesantren Al-Jauharen, Tanjung Johor, Kota Jambi, Rabu (15/6).
Ma’ruf berpesan agar santri terus menimba ilmu dengan tekun. Dengan begitu, akan berbuah manis di masa depan.
Dia lalu mencontohkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang bisa menjadi Presiden RI ke-4. Menurutnya, Gus Dur sebagai santri tidak menyangka bisa jadi pemimpin RI.
"Oleh karena itu santri tidak mencari kedudukan, tidak menjadi apa-apa dan ternyata bisa jadi Bupati, bisa jadi Gubernur, bisa jadi Presiden seperti Gus Dur," ucapnya.
"Saya santri juga bisa jadi Wakil presiden. Siapa tau nanti santri Al Jauharen ini bisa jadi presiden nantinya. Mudah-mudahan," tambah Ma’ruf.
Advertisement